Senin, 07 Juni 2010 | By: oyil-5225.blogspot.com

MASA KEJAYAAN PENDIDIKAN ISLAM


A.    Sistem Pendidikan Di Sekolah-Sekolah
Sebenarya timbulnya lembaga pendidikan formal dalam bentuk sekolah-sekolah dalam dunia islam, adalah merupakan pengembangan semata-mata dari sistem pengajaran yang telah berlangsung di masjid-masjid, yang sejak awal telah berkembang dan dilengkapi dengan sarana-sarana untuk memperlancar pendidikan dan pengajaran didalamnya.
Diantara faktor-faktor yang menyebabkan berdirinya sekolah-sekolah di luar masjid adalah bahwa:
1.      Khalaqah-khalaqah (lingkaran) untuk mengajarkan berbagai ilmu prengetahuan yang didalamnya juga terjadi diskusi dan pendebatan yang ramai, sering satu sama lain saling mengganggu, disamping sering pula mengganggu orang-orang beribadah dalam masjid.
2.      Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan ,baik mengenai agama maupun umum yang diperlukan semakin banyak khalaqah-khalaqah (lingkaran-lingkaran pengajaran) yang tidak mungkin keseluruhan tertampung di ruangan masjid.
Faktor-faktor yang mendorong penguasa dan pemegang pemerintahan pada masa itu utuk mendirikan sekolah-sekolah sebagai bangunan-bangunan yang terpisah dari masjid. Antara lain:
1.      Pada masa Turki mulai berpengaruh dalam memerintahan Bani Abbasiyah ,dan untuk mempertahankan kedudukan mereka dalam pemerintahan, mereka berusaha untuk menarik hati kaum muslimin pada umumnya, dengan jalan memperhatikan pendidikan dan pengajaran bagi rakyat umum.
2.      Mereka mendirikan sekolah-sekolah tersebut ,di samping dengan harapan untuk mendapatkan simpati dari rakyat umumnya, juga beharap mendapatkan ampunan dan  pahala dari Tuhan.
3.      Kekhawatiran mereka kalau nantinya kekayaan tersebut tidak bisa diwariskan kepada anak-anaknya karena diambil sutan.
4.      Usaha untuk mempertahankan dan mengembangkan aliran keagamaan dari pembesar negara yang bersangkutan.
Dengan berdirinya sekolah-sekolah tersebut, lengkaplah lembaga pendidikan Islam yang bersifat formal, mulai dari tingkat dasar yaitu kuttab sampai tingkat menengah dan tingkat tinggi. Lembaga pendidikan ini beum mempunyai kurikulum yang seragam, tetapi masih bervariasi antara madrasah yang satu dengan lainnya. Hal ini sangat tergantung kepada keahlian guru-gurunya, pandangan tentang kepentingan suatu ilmu pengetahuan ,dan berhubungan pula dengan perhartian dari pada pembesar pendiri sekolah-sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
Mahmud Yunus, secara garis besar menggambarkan pokok-pokok rencana pelajaran pada berbagai tingkatan pendidikan tersebut sebagai berikut:
1.      Rencana pelajaran kuttab (pendidikan dasar):
a.       Membaca Al-Quran dan menghafalnya
b.      Pokok-pokok agama Islam, seperti cara wudhu, salat, puasa dan sebagainya
c.       Menulis
d.      Kisah atau riwayat orang-orang besar Islam
e.       Membaca dan menghafal syair-syair atau nasar (prosa)
f.        Berhitung
g.      Pokok-pokok nahwu dan saraf ala kadarnya
2.      Rencana pelajaran tingkat menengah:
a.       Al-Quran
b.      Bahasa Arab dan kesustraanya
c.       Fiqh
d.      Tafsir
e.       Hadis
f.        Nahwu/saraf/balagah
g.      Ilmu-ilmu pasti
h.      Mantiq
i.        Ilmu Falak
j.        Tarikh (sejarah)
k.      Ilmu-ilmu Alam
l.        Kedokteran
m.    Musik

3.      Rencana pelajaran pada pendidikan tinggi
Pada umumnya rencana pelajaran pada perguruan tinggi Islam, dibagi menjadi dua jurusan, yaitu:
a.       Jurusan ilmu-ilmu agama dan bahasa serta sastra Arab, yang juga disebut sebagai ilmu-ilmu Naqiyah, yang meliputi :
1)      Tafsir Al-Quran
2)      Hadis
3)      Fiqh dan ushul Fiqh
4)      Nahwu/saraf
5)      Balagah
6)      Bahasa Arab dan Kesusastraannya
b.      Jurusan ilmu-ilmu umum, yang disebut sebagai ilmu Aqliyah meliputi :
1)      Mantiq
2)      Ilmu-ilmu alam dan kimia
3)      Musik
4)      Ilmu-ilmu pasti
5)      Ilmu ukur
6)      Ilmu falak
7)      Ilmu Hahiyah (Ketuhanan)
8)      Ilmu Hewan
9)      Ilmu Tumbuh-tumbuhan
10)  Kedokteran

B.     Puncak Kemajuan Ilmu Dan Kebudayaan Islam
Puncak kemajuan ilmu dan kebudayaan islam terjadi pada masa daulah bani abbasiyah, kemajuan dari segala bidang yang sekarang berpindah tangan ke barat dan dengan berbagai upaya barat tetap untuk mempertahankanya, sebab dibalik kemajuan tersebut terdapat kekuasaan dalam segala bidang ekonomi, politik, budaya, dan lain-lain. Kemajuan peradapan Abbasiyah sebagianya disebabkan oleh stabilitas politik dan kemamakmuran ekonomi kerajaan tersebut.
Masyarakat islam pada massa daulah bani Abbasiya, mengalami kemajuan ilmu pengetahuan yang sangat pesat karena yang dipengaruhi oleh faktor-faktor:

1.      Faktor politik
Pindahnya ibu kota Negara dari syam ke irak dan bagdad sebagai ibu kotanya. Bagdad pada waktu itu merupakan kota yang paling tinggi kebudayaanya dan lebih dulu mencapai tingkat ilmu pengetahuan.
2.      Faktor Sosiografi
Meningkatnya kemakmuran umat islam pada waktu itu kerna luasnya kekuasaan islamyang menyababkan banyak orang Persia dan romawi yang masuk islam kemudian menjadi muslim yang taat
3.      Aktifitas Ilmiah
Ada beberapa aktifitas ilmiah yang berlangsung dikalangan umat islam pada masa daulah bani abbasiyahyang dapat mengantarkan mereka mencapai kemajuan di bidang ilmu pengetahuan seperti penyusunan buku-buku ilmiah hadist, tafsir, fiqh dan lain-lain kemudian penerjemah merupakan aktivitas yang paling besar perananya dalam mentranfer ilmu pengetahuan.
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan kebudayaan islam adalah sebagai akibat dari perpadunya ungsur-ungsur pembawaan ajaran islam dengan unsur-unsur yang berasal dari luar. Dalam bidang filsafat ketuhanan, atau Teologi, berkembang ilmu kalam, denganberbagai macam pola pemikiranya. Dari pola pemikiran  tradisional yang bersifat skolastik, yang mengembangkan paham jabariyah kemudian disempurnakan oleh asyiariyah sampai kepada mereka yang menamakan dirinya ahlusunah waljamaah.
Berlawanan dengan pemikiran yang rasional, dengan bertolak dari pandangan kodariyah sebagaimana yang dikembangkan oleh aliran mu’ tazilah yang kemudian di kembangkan oleh filosof-filosof islam. Ada pula yanga nencoba menggabungkan antara aliran pemikiran tradisional dengan pemikiran rasionalsebagaiman yang nampak pada aliran maturidiyah.
Pemikiran tersebut selalu berusaha untuk saling berebut pengaruh dan mendapatkan dukungan dari pemerintah sehingga pemikiran tersebut mampu mengalahkan pengaruh aliran yang mulanay berkembang. Demikianlah aliran yang mendapat dukungan dari para pengusaha. Sehingga aliran-aliran tersebut Nampak sebagai kekayaan budaya spiritual islam yang beraneka ragam.
Filsafat alamiah yang pada mulanya berasaldari luar islam, mendapatkan tempat dalam dunia islam, karena memang ajaran Al-Quran itu sendiri mendorong sepenuhnya pemikiran-pemikiran filosofis terhadap alam semesta. Kemudian kaum muslim mengembangkan lebih jauh mengadakan penelitian dan observasi lebih langsung. Hasilnya berbagai macam ilmu-ilmu alamiah seperti fisika, biologi, kedokteran, astronomi dan lain sebagainya.
Henry Margenan dan David Bergamini dalam The Scientish sebagaimana diolah oleh Jujun S. Suriasumantri, telah mendaftar sederetan cabang ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan sebagai haisl perkembangan pemikiran dan ilmiah di kalangan kaum muslimin pada masa jayanya, Yang kemudian secara berangsur-angsur berpindah ke dunia Barat, sebagai berikut:
1.      Dalam bidang matematika, telah dikembangkan oleh para sarjana muslim berbagai cabang ilmu Pengetahuan, Seperti Teori Bilangan, Al-jabar, Geometri Analit, dan Trigonometri.
2.      Dalam bidang Fisika, mereka telah berhasil mengembangkan Ilmu Mekanika dan Optika.
3.      Dalam kimia, telah berkembang ilmu Kimia.
4.      Dalam bidang Astronomi, kaum muslimin telah memiliki Ilmu Mekanika Benda-benda langit.
5.      Dalam bidang geologi, para ahli ilmu pengetahuan muslim telah mengembangkan Geodesi, Minerologi, dan meteorologi.
6.      Dalam bidang Biologi, mereka telah memiliki ilmu-ilmu Phisiologi, Anatomi, Botani, Zoologi, Embriologi dan Pathologi.
7.      Dalam bidang sosial, telah pula berkembang Ilmu politik.
Dalam bidang kebudayaan pada umumnya islam telah mempersembahkan pada dunia, suatu tingkat budaya tinggi yang marcusuar budaya umat manusia beberapa abad sesudahnya. Dalam bidang arsitektur sangat menonjol bangunan-bangunan masjid dan istana-istana yang indah. Dalam seni ukiran dan sulaman Nampak dalam bentuk keindahan ukiran kayu dan marmar yang digunakan dalam berbagai banganan-bangunan masjid dan istana-istana, dalam bentuk permadani serta barang-barang tenunan yang indah yang terkenal pada saat itu. Seni music dan seni lukis apalagi seni sastranya, dunia islam dihiasi denga serba keindahan yang mempesona pada masanya.

BAB III
PENUTUP

Dari beberapa uraian diatas dapat di simpulkan bahwa masa kejayaan pendidikan Islam ini dimulai dengan berkembang pesatnya kebudayaan Islam, yang ditandai dengan berkembang luasnya lembaga-lembaga pendidikan Islam dan madrasah-madrasah (sekolah-skolah) formal serta unversitas dalam berbagai pusat kebudayaan Islam, dan penjelasan tentang sistem pendidikan di sekolah-sekolah, serta penjelasan tentang puncak kemajuan ilmu dan kebudayaan Islam.

DAFTAR PUSTAKA

Zuhairini, dkk, 1992, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara Bekerjasama Dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama.
H. Haman A. Malik, Gusnam Haris, Rofik, 2005. Sejarah Kebudayaan Islam, Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga.
http://soegiartho.cybermq.com/post/detail/9923/masa-kejayaan-kemunduran-dan-pembaharuan-pendidikan-islam.

0 komentar:

Posting Komentar